Kamis, 14 Juni 2012

plat lantai/atap beton

PLAT LANTAI/ATAP BETON

Plat lantai yang dimaksud adalah plat yang terbuat dari beton bertulang, dapat difungsikan sebagi lantai atau atap,

Plat Atap.

Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan (besi beton) 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, contoh tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm.
Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm, apabilah dak tersebut cantilever, maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung, atau menggunakan besi beton untuk tulangan pokok berdiameter 10 mm dengan jarak 10 cm, sdengkan tulangan pembagi dapat dipaki diameter 6mm berjarak 10 cm.

Plat Lantai
Untuk plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan tulang (besi beton) 2 lapis, yaitu menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Penyeragaman diameter besi beton agar memudahkan pengerjaan dilapangan.

RING BALK BETON

Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda.




Pemasangan ring balk maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter, dimensi ring balk yang biasa digunakan adalah lebar 15 cm tinggi 15 cm dengan tulangan pokok (besi beton) 4 d 8 mm dan begel d 6 – 15 cm

sloof bangunan

Adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh.
Sehingga sloof sangat berperan sekali terhadap kekuatan dari bangunan, bahan yang digunakan adalah beton dengan campuran 1 semen : 2 Pasir : 3 split (koral).
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu , lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8 – 15).
Dibawah ini gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai satu.


GAMBAR SLOOF UNTUK BANGUNAN LANTAI 1



Untuk rumah lantai dua , dimensi sloof yang sering digunakan dalah, lebar 20 cm tinggi
30 cm, besi beton utama 8 d 12 mm, begel d8 – 10 cm.


RAGAM TANGGA BAGI RUMAH BERTINGKAT


Dalam hal penempatan tangga diusahakan sehemat mungkin menggunakan ruangan, manfaatkan tempat yang tersedia dengan cermat agar tangga tidak mengganggu lalu lintas orang banyak dan perhatikan segi keamanan bagi anak-anak balita anda. Letakkan posisi tangga di tempat yang mudah ditemukan oleh semua orang, karena tangga adalah akses menuju ke suatu tempat khususnya di tempat-tempat umum seperti rumah sakit atau mall. Serta tangga tidak berdekatan dengan ruang lain agar tidak menggangu aktifitas penghuni lain. Perhatikan pula kekuatannya, tangga haruslah kokoh dan stabil bila dilalui orang dan barang sesuai dengan perencanaan. Lalu dari segi bentuknya layak, rapi, indah, serasi dengan keadaan sekitar tangga itu sendiri (konsep bangunan) serta sesuaikan dengan budget.
Sedangkan dari segi penggunaan bahan, tangga terbagi atas tangga kayu, yang biasa digunakan untuk bangunan sederhana dan semi permanen karena material kayu ringan, mudah didapat serta kayu memiliki nilai estetika yang tinggi. Namun tangga jenis ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, serta tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan hujan. Kemudian tangga baja, biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini biasa digunakan pada bangunan semi permanen seperti bengkel, gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam dapat mempercepat proses pengaratan. Berikutnya tangga beton yang sampai sekarang semakin banyak digunakan pada bangunan bertingkat dan bersifat permanen seperti kantor, sekolah, rumah tinggal, dan pertokoan. Jenis lainnya yaitu tangga batu/bata, konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya.
Selain dari bahannya, tangga juga memiliki nama sesuai dengan bentuknya. Adapun bentuk-bentuk tangga yaitu:
• Tangga lurus, apabila kedua boom-nya lurus serta sejajar. Semua trade bentuknya sama lebar dan terletak siku pada boom
• Tangga L, kedua boom-nya lurus serta sejajar. Semua trade sama lebar dan terletak miring pada boom
• Tangga 2 bordes, adalah tangga yang terdapat 2 bordes (bordes: suatu dataran horizontal yang dibuat pada pertengahan tinggi tangga untuk istirahat sejenak)
• Tangga U, adalah tangga yang menggunakan 1 bordes
• Tangga spiral atau tangga putar, biasa digunakan pada area servis dimana luas area terbatas.
3. Tangga membilut, kedua boom ada yang lurus dan ada yang melengkung. Semua trade tidak sama lebar serta menyempit pada salah satu sisi, jadi berbentuk trapezium.
4. Tangga dengan seperempatan, penghematan yang lebih besar akan ruangan, bisa berbentuk putaran ¼ lingkaran, bentuk trade-trade sebagai segitiga.
Anda juga perlu mengetahui apa saja yang menjadi bagian dari struktur sebuah tangga itu, berikut keterangan lebih jelasnya.
• Pondasi tangga
Suatu bangunan harus memiliki pondasi sebagai landasan agar tidak mengalami penurunan dan pergeseran begitu pula dengan tangga. Pondasi tangga bisa dari batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari kedua bahan tersebut dan di bawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai pengaku pelat lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar
• Ibu tangga
Merupakan bagian dari tangga sebagai konstruksi pokok yang berfungsi untuk mendukung anak tangga
• Anak tangga
Anak tangga berfungsi sebagai bertumpunya telapak kaki, dibuat dengan jarak yang sama dan selisih tinggi (trap) dibuat, supaya kaki yang melangkah menjadi nyaman, enak untuk melangkah,
• Pagar tangga
Pagar tangga atau reilling tangga/lening adalah bagian dari struktur tangga sebagai pelindung yang diletakkan disamping sisi tangga dan di pasang pada/ diatas ibu tangga untuk melindungi agar orang tidak terpelosok jatuh. Pagar tangga dapat dibuat dengan berbagai variasi agar lebih artistik (klasik atau minimalis) dan pada lantai tingkat disekitar lubang tangga harus dipasang juga pagar pengaman
• Pegangan tangan (Handrail)
Merupakan batang yang di pasang sepanjang anak tangga untuk bertumpunya tangan agar orang turun naik tangga merasa lebih aman, pegangan tangga bertumpu pada tiang - tiang tangga yang tertanam kuat pada ibu tangga
• Bordes
Adalah pelat datar (horizontal) diantara anak-anak tangga sebagai tempat beristirahat sejenak, bordes dipasang pada bagian sudut tempat peralihan arah tangga yang berbelok. Untuk rumah tinggal, lebar bordes antara 80 - 100 cm dan untuk bangunan umum lebar bordesnya dibuat antara 120 - 200 cm.
Tidak hanya keindahan tampilan tangga yang perlu diperhatikan tetapi dari segi teknis, kemudahan, dan rasa aman bagi orang yang melaluinya juga harus diperhatikan. Oleh karena itu terdapat perhitungan di setiap detail tangga. Mulai dari lebar anak tangga, untuk rumah tinggal, lebar anak tangga 80 cm. Untuk bangunan umum, lebar anak tangga 120 cm s/d 200 cm. Untuk tangga darurat, lebar anak tangga bisa 70 cm. Semua anak tangga harus dibuat dalam bentuk dan ukuran yang seragam, dan perlu diperhatikan lebar dan tinggi anak tangga untuk keamanan dan kenyamanan orang yang menaikinya (ketika naik tidak cepat lelah dan ketika turun tidak tergelincir). Karena tangga yang terlalu landai akan melelahkan sedangkan tangga yang terlalu curam tidak aman, kaki dapat tergelincir ketika menuruninya.
Pondasi bangunan adalah bagian dari bangunan yang berfungsi menerima beban bangunan untuk di teruskan ke tanah dasar, jenis pondasi ada beberapa macam tergantung dari kondisi tanah dan jenis bangunan yang ada.

Disini akan dibahas mengenai jenis pondasi berupa Pondasi pasangan batu kali, pondasi ini biasa digunakan untuk bangunan 1 lantai dengan konstruksi standart ( jenis beban : dinding s/d atap genteng dengan kondisi tanah bagus ).

Komposisi pasangan :
  • Urugan pasir , setebal 10 cm pada bagian bawah
  • Pasangan aanstamping / batu kosong setebal 20 cm diatas urugan pasir
  • Pasangan batu kali bentuk trapesium dengan campuran batu kali/gunung + pasir + semen PC dan kapur, biasanya dipakai komposisi 1PC  : 3KPR  : 10 PSR dengan ketinggian 1 m s/d 1,5 m ( bisa lebih tergantung kontur tanah )
  • Lebar atas minimal 30 cm, lebar bawah tergantung ketinggian ( makin tinggi makin lebar )
Tahapan dalam pelaksanaan :

PEKERJAAN TANAH
  1. Pembongkaran dan Pembersihan
  2. Pembersihan lapangan pekerjaan dilakukan dengan membuang rumput/tanah, sampah atau bahan lainnya yang mengganggu, menebang pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang keluar lokasi.
  3. Galian tanah untuk pondasi disesuai dengan ukuran dalam gambar atau sampai tanah keras. Apabila diperlukan untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan / ditumbuk.
  4. Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum.
  5. Hasil galian yang dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang direncanakan . Sedangkan hasil galian yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan.
  6. Harga satuan pekerjaan harus sudah mencakup semua biaya pekerjaan-pekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan dan pembuangan hasil galian.

PEKERJAAN PONDASI
  1. Pondasi bangunan yang digunakan adalah  pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai  keadaan dilapangan .
  2. Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp :  10 ps dan kemudian diplester kasar , bagian  bawah  pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20 cm dengan sela- selanya disisi  pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
  3. Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
  4. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan  dan selalu  ada perekat diantaranya hinga rapat.
  5. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.

Pondasi batu kali dengan tambahan Dolken kayu / terucuk bambu
klik pada image untuk memperbesar


Pondasi batu kali biasa

konstruksi kuda kuda




Persyaratan bahan
  • Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
Pekerjaan Konstruksi Atap
  • Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.
  • Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
  • Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
Ukuran kayu :
  • Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
  • Pengerat - ukuran 8/12 cm
  • Ander - ukuran 8/12 cm
  • Skoor - ukuran 8/12 cm
  • Nok - ukuran 8/12 cm
  • Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
  • Gording - ukuran 8/12 cm
  • Konsol - ukuran 8/12 cm
  • Usuk - ukuran 5/7   cm
  • Reng - ukuran 3/4   cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
  • listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm
Pelaksanaan Pekerjaan.
  • Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
  • Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.
  • Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
  • Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok

Standar Ukuran dan Penggunaan Kayu Lapis (Plywood)

Kayu lapis merupakan bahan jadi dan mudah dikerjakan. Dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan bentuk, mudah dipakai ataupun disekrup dan tidak dikuatirkan akan pecah. Kayu lapis merupakan bahan yang memiliki kestabilan dimensi.

Standar ukuran kayu lapis dalam perdagangan
244 x 122 x 0,4 cm (tripleks)
244 x 122 x 0,6 cm (tripleks)
244 x 122 x 0,9 cm (tripleks)
213,5 x 91,5 x 0,4 cm (tripleks jati)
213,5 x 94,5 x 0,4 cm (tripleks ukuran kecil)
183 x 91,5 x 0,4 cm (tripleks ukuran kecil)
244 x 122 x 1,2 cm (multipleks)
244 x 122 x 1,4 cm (multipleks)
244 x 122 x 1,5 cm (multipleks)
244 x 122 x 1,8 cm (multipleks)
244 x 122 x 2,4 cm (multipleks)

Penggunaan Kayu Lapis
Seperti halnya dengan kayu masif, kayu lapis pun dapat digunakan untuk berbagai macam penggunaan, baik untuk bangunan maupun untuk mainan anak-anak. Melihat tempat penggunaannya, kayu lapis dapat digunakan untuk keperluan di darat, air maupun di udara. Mengingat pemakaian kayu lapis demikian luas, sedangkan kayu lapis dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk susunan serta mutu, maka perlu diketahui macam-macam persyaratan pemakaian, agar setiap pemakaian dapat memilih macam kayu lapis yang tepat. (The right plywood for the right use)
Berikut tercantum beberapa penggunaan yang dianggap penting, tanpa menutup kemungkinan penggunaannya di bidang lain.
1. Bangunan :
• Rangka
• Dinding
• Langit-langit
• Pintu (pelapis daun pintu)
2. Alat-alat transportasi
• Interior di mobil
• Interior di kereta api
• Interior di pesawat terbang
• Interior di kapal laut
3. Perabot rumah tangga yang memiliki variasi luas.
4. Bahan pengemas : antara lain untuk koper, tas yang ada hubungannya dengan kemasan.
5. Barang-barang industri
• Radio
• Televisi
• Kabinet
• Mesin jahit
• Baki
• Alat-alat rumah tangga lainnya
6. Alat-alat musik dan alat-alat olahraga : gitar, drum, bongo dan lain-lain.
7. Barang-barang kerajinan
• Kap lampu
• Hiasan dinding
• Alat-alat rumah tangga lainnya.

Sumber: http://id.shvoong.com/products/appliances/2286700-standar-ukuran-dan-penggunaan-kayu/#ixzz1xq7STXL0